Selamat Atas Peluncuran Majalah Online GERMASI "IDEALIS", Terbit Tanggal 5 Setiap Bulan. Jangan Sampai Ketinggalan

Wednesday, October 31, 2012

GERMASI Hadiri Pelantikan PMD KAHMI Sibolga/Tapteng

Pengurus Germasi diabadikan setelah pelantikan MPD Kahmi
Sibolga | Gerakan Mahasiswa Sibolga-Indonesia (Germasi) hadiri acara pelantikan Pengurus Majelis Daerah (PMD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Sibolga (KAHMI) Sibolga/Tapanuli Tengah. Sebagaimana laporan ketua panitia, acara Pelantikan PMD KAHMI Sibolga/ Tapteng juga dirangkai dengan pembukaan Latihan Kader (LK) I komisariat HMI Kota Sibolga/ Tapteng. Sebanyak 30 orang calon anggota HMI akan digembleng menjadi Anggota  HMI selama sepekan yang ditempatkan di gedung MUI Tapanuli Tengah, Pandan.

Tuesday, October 23, 2012

FOBIA ALA PENGUASA


Oleh : Samsul Pasaribu*

Anda Fobia terhadap sesuatu? Tidak usah khawatir karena tulisan kali ini tidak bercerita tentang rasa ketakutan pembaca terhadap tikus, nenas, pisang, pintu, lift atau apa pun itu. Kali ini penulis hanya ingin berbagi informasi perihal Fobia yang belakangan ini sering mengidap para penguasa kita. Apa itu? Fobia terhadap kritik.

Sebelum kita berbicara tentang benang merah antara fobia, kritik dan penguasa ada baiknya penulis menjelaskan lebih dahulu apa itu Fobia. Dalam Wikifedia dijelaskan bahwa Fobia (gangguan anxietas fobik) adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya.
Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat, dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.

Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem seperti trauma bom, terjebak lift, dikritik terus menerus (red) dan sebagainya.

Monday, October 22, 2012

Germasi “ Gatot Tidak Layak Lagi Pimpin Sumut”


Plt. Gubsu Dinilai Masuk Ring Pertarungan Politik Tapteng

Samsul Pasaribu
Tapteng| Semakin gencarnya perang politik di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng)  semakin banyak pula melibatkan banyak orang termasuk Plt. Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho, ST. Banyak pihak mensinyalir kalau terlibatan Gatot di Tapteng sarat kepentingan politik jelang Pilgubsu 2013 nanti.

Menurut ketua Pengurus Besar (PB) Gerakan Mahasiswa Sibolga-Indonesia (Germasi), Samsul Pasaribu, bahwa selama ini  Gatot dipuja dan disanjung di dua daerah serumpun ini yaitu Sibolga dan Tapteng. Bahkan Gatot cukup dipuja dan dieluk-elukkan sebagai pemimpin panutan oleh karena tercatat sebagai Gubernur yang paling banyak berkunjung ke Sibolga dan Tapteng sejak seluruh keresidenan Sumut bergabung kedalam provinsi Sumatera Utara. Akan tetapi, langkah Gatot yang secara tidak langsung terlibat dengan konflik kepentingan politik di Tapteng membuat pamor positif Gatot turun drastis ditengah-tengah masyarakat.

Sebagai pembina partai politik di Sumut, sejatinya Gatot mampu menetralisir kedua belah pihak yang saling berseberangan. Gatot tidak mungkin tidak tahu konflik politik di Tapteng. Oleh karena itu memilih sikap tidak memihak pihak manapun adalah langkah terbaik sembari mengajak duduk kedua belah pihak untuk berpikir jernih mencari solusi yang terbaik. Tetapi sangat disayangkan, Gatot justru menempuh langkah lain dengan cara mengakomodir kepentingan salah satu pihak yang akhirnya merugikan pihak lainnya. “Jika hal ini terus dipertahankan oleh Gatot, maka pemimpin seperti ini sudah tidak layak lagi memimpin Sumut dimasa yang akan datang. Karena berbahaya bagi keberlangsungan demokrasi di Sibolga dan Tapteng” tegas Samsul