GERMASI KRITISI PERANAN UNING OGEK SIBOLGA
Sibolga-Metro Tapanuli
Mekanisme pemilihan uning ogek Sibolga berikut kreteria dan persyaratan pesertanya sebaiknya ditinjau ulang. Hal ini disampaikan beberapa pengurus gerakan mahasiswa Sibolga (Germasi) diantaranya Ketua umum Germasi Samsul Pasaribu, Sekretaris jenderal Andi Josua dan Kepala Departemen Pemuda dan Olahraga Septri Yudha Pratama kepada Metro, Rabu/03 Nopember 2010.
Germasi berpandangan ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait kualitas dan kuantitas uning ogek Sibolga. Tidak hanya dari mekanisme yang diterapkan dalam penyeleksian namun juga prasyarat awal seseorang layak menjadi peserta. Ketua umum (ketum) Germasi Samsul menegaskan kendati diselenggarakan dengan niat yang baik namun ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian kita semua. Pertama hendaknya gelar yang disandangkan kepada para finalis uning ogek disesuaikan dengan kepada siapa sapaan uning ogek itu paling tepat ditujukan. Dalam tatakrama masyarakat Sibolga Tapteng, panggilan uning ogek ditujukan pada mereka-mereka yang telah berusia dewasa, matang dalam berfikir dan bertindak bahkan sebahagian besar bagi mereka yang sudah berumahtangga. Sehingga selayaknyalah peserta uning ogek adalah para pemuda dan pemudi Sibolga yang dewasa dalam bertindak, komunikatif dan bisa menjadi tauladan. Meraka selayaknya berusia 20 dan maksimal 30 tahun. Sehingga secara physicologi usia ini telah siap untuk terjun dimasyarakat dan melakukan peranannya sebagai duta pariwisata Sibolga. “tapi kenyataan dilapangankan berbeda, uning ogek Sibolga justru adik-adik kami yang masih duduk dibangku kelas dua SMA, dari segi usia saja mereka belum layak dipanggil uning dan ogek. Kami (germasi) khawatir ada penyalahgunaan istilah budaya Sibolga Tapteng dalam event ini yang akan menjadi tradisi yang salah dimasa yang akan datang” sesal Samsul