Jumat, 01 Oktober 2010
SIBOLGA-METRO; Pasca penyerangan Mapolsek Hamparan Perak Deli Serdang beberapa pekan lalu, komunitas mahasiswa asal Sibolga yang bergabung dalam wadah Gerakan Mahasiswa Sibolga-Indonesia (Germasi) yang berpusat di Bandung Jawa Barat mengaku khawatir dengan kondisi tersebut.
Hal ini terungkap dalam peringatan satu tahun Germasi di Bandung Jawa Barat yang diperingati secara sederhana di kampus Institut Manajemen Koperasi Indonesia Bandung belum lama ini.
Ketua umum Germasi, Samsul Pasaribu didampingi kepala departemen hubungan antar kampus Abdul Haris Sikumbang kepada METRO melalui selularnya, Kamis (30/9) menuturkan, bahwa pada dasarnya Sumatera Utara yang dikenal relatif aman dari tindak kriminal secara Nasional akhirnya ternodai oleh aksi orang yang tidak bertanggungjawab yang diduga dilakukan oleh teroris.
Apalagi, lanjut Samsul, keberadaan teroris yang tidak diketahui rimbanya dimana hingga hari ini belum terdeteksi bersembunyi di mana. Oleh karena itu, Germasi mengimbau agar masyarakat Sibolga waspada dan jeli terhadap orang-orang baru yang datang dan menetap sementara di Kota Sibolga.
"Kita tahu bahwa Kota Sibolga sebagai negeri berbilang kaum selama ini termasuk kota teraman di Indonesia, status ini bisa saja menjadi modal awal para DPO kepolisian untuk menjadikan Sibolga sebagai kota alternatif persembunyian" jelas pria yang juga presiden mahasiswa Ikopin ini.
Menurutnya, status Kota Sibolga sebagai kota aman ini dikhawatirkan akan dimanfaatkan para DPO teroris untuk mengamankan dirinya. Untuk itu Germasi juga mengimpau kepada Kapolresta Sibolga beserta jajarannya untuk bisa melakukan tindakan prefentif bagi menjaga kestabilan keamanan di Kota Sibolga. (afn)
No comments:
Post a Comment