Senin, 03 Oktober 2011
SIBOLGA-
Irfan Arhamsyah.S |
Sejumlah perguruan tinggi yang ada di Kota Sibolga
diharapkan membuka diri kepada seluruh masyarakat, terutama yang
berhubungan dengan pengembangan minat, bakat dan semangat mahasiswa
untuk mengetahui hal-hal baru di luar lingkungan kampusnya.
Demikian dikatakan ketua departemen wilayah Germasi Kota Sibolga, Irfan Arhamsyah Sihotang didampingi sekretarisnya Arya Wirawan, Minggu (2/10). Menurut Irfan, minimnya kepedulian mahasiswa terhadap berbagai permasalahan di daerah banyak diakibatkan oleh kurangnya perhatian dari setiap perguruan tinggi yang ada di Sibolga untuk mendorong mahasiswanya aktif diberbagai institusi dan aktivitas di luar kampus.
“Bahkan yang sangat disesalkan lagi, kampus sering bertindak tidak professional. Di mana aktivitas mahasiswa di luar kampus dianggap sebagai langkah mencederai nama baik kampus hanya karena aktivitas mahasiswa yang bersangkutan mengenakan jaket almamater. Padahal, identitas mahasiswa secara kasat mata hanya ditentukan oleh dua hal yaitu kartu mahasiswa dan jaket almamater,” kata Irfan.
Oleh karena itu diharapkan kepada setiap perguruan tinggi agar mau
membuka diri. Perguruan tinggi di Sibolga harus mau berkaca dengan
berbagai perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Di mana hak-hak
mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan kemapaman kepribadiaanya
tidak dibatasi oleh aturan-aturan yang di luar logika akal sehat. Demikian dikatakan ketua departemen wilayah Germasi Kota Sibolga, Irfan Arhamsyah Sihotang didampingi sekretarisnya Arya Wirawan, Minggu (2/10). Menurut Irfan, minimnya kepedulian mahasiswa terhadap berbagai permasalahan di daerah banyak diakibatkan oleh kurangnya perhatian dari setiap perguruan tinggi yang ada di Sibolga untuk mendorong mahasiswanya aktif diberbagai institusi dan aktivitas di luar kampus.
“Bahkan yang sangat disesalkan lagi, kampus sering bertindak tidak professional. Di mana aktivitas mahasiswa di luar kampus dianggap sebagai langkah mencederai nama baik kampus hanya karena aktivitas mahasiswa yang bersangkutan mengenakan jaket almamater. Padahal, identitas mahasiswa secara kasat mata hanya ditentukan oleh dua hal yaitu kartu mahasiswa dan jaket almamater,” kata Irfan.
“Saya banyak teman yang kuliah di Pulau Jawa, Medan, Padang dan lain sebagainya. Kampus mereka begitu membuka diri terhadap semua aksi-aksi mahasiswa bahkan sebagian dari mereka menjadi pendorong utama untuk menggerakkan mahasiswanya menjalankan satu dari tri darma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, Irfan beserta Germasi berharap sekolah tinggi atau perguruan tinggi yang ada di Sibolga-Tapteng, seperti STKIP Santa Maria, STIT Muhammadiyah Sibolga dan STP Kota Sibolga dan STIE Alwasliyah kota Sibolga tidak menghalang-halangi mahasiswa Sibolga untuk peduli dengan kampung halamannya. (afn/syaf)
maaf pak apakah disibolga belum ada sekolah tinggi kejuruan seperti, komputer ( TIK ), Mesin, dsb. Sebab orang Sibolgakan banyak juga ingin sekolah tinggi di sibolga, mungkin di balik itu terpaksa minat orang kita seperti itu jadi jauh kuliahnya pak
ReplyDeletemaaf ya pak sebelumnya