Selamat Atas Peluncuran Majalah Online GERMASI "IDEALIS", Terbit Tanggal 5 Setiap Bulan. Jangan Sampai Ketinggalan

Thursday, July 12, 2012

Jelang Pilgubsu 2013


GERMASI “WARGA SIBOLGA SEBAIKNYA ABSTEIN”
SIBOLGA - Setelah melakukan pengkajian yang mendalam terhadap dampak pemilihan langsung Gubnernur dan Wakil Gubernur 2013 yang akan datang, maka Gerakan Mahasiswa Sibolga-Indonesia (Germasi) berkesimpulan bahwa untuk Pilgubsu 2013 yang akan datang warga Sibolga sebaiknya abstein (tidak menggunakan hak suaranya). Kesimpulan ini diambil berdasarkan analisa terhadap sejauhmana peranan kota Sibolga untuk mampu mempengaruhi hasil Pilgubsu yang akan datang. Demikian disampaikan ketua umum Pengurus Besar (PB) Germasi, Samsul Pasaribu kepada SURAT, Kamis (12/7).
Menurut Samsul, memilih sikap abstein pada Pilgubsu 2013 yang akan datang tidak akan merugikan pihak mana pun termasuk para calon gubernur yang akan bertarung. Hal ini dikarenakan berdasarkan data statistik warga Sibolga yang berhak menggunakan suaranya pada setiap pemilu baik pilpres, pilgub dan pemilukada hanya kisaran 65 ribu suara. Itu pun yang dipastikan benar-benar menggunakan hak suaranya hanya 50 persen dari total pemilik suara. Sehingga suara yang hanya sebesar itu bila diperebutkan oleh 2 hingga 5 calon gubernur jelas-jelas tidak mempengaruhi apa pun.
“Oleh karena itu para kandidat calon gubernur tidak perlu merasa dirugikan bila akhirnya nanti Sibolga memilih sikap abstein” jelas mantan presiden mahasiswa Ikopin Bandung ini.
Lebih jauh Samsul juga menerangkan bahwa Pilgubsu 2013 justru lebih banyak keburukannya dari pada manfaatnya. Alasannya adalah perhatian pemerintah provinsi Sumatera Utara dari masa ke masa nyaris tidak terasa sama sekali. Alokasi anggaran untuk menunjang pembangunan di APBD Sumatera Utara masih terkonsentrasi di sumatera utara bagian timur. Bahkan ironisnya lagi, anggota legislatif provinsi dari daerah pemilihan pantai  barat seperti tidak punya taring.

 “Fenomena ini kan menjadi jawaban bahwa pileg DPRD Provinsi dan Pilgubsu tidak berpengaruh apa pun terhadap Sibolga. Sejak kota Sibolga resmi menjadi berstatus kota. Dibantu atau tidak dibantu oleh provinsi baik lewat lembaga legislatif maupun eksekutif Sibolga tetap begitu-begitu saja. Kesannya, pembangunan di Sibolga murni dikelola berdasarkan kemampuan APBD Sibolga,”. sesalnya.
Lagi pula, lanjut Samsul, sikap abstein pada Pilgubsu yang akan datang berdampak positif tidak hanya  bagi Sibolga tetapi juga bagi provinsi Sumatera utara. Setidaknya ada 3 manfaat langsung yang dirasakan oleh Provinsi Sumut akibat sikap abstein warga Sibolga di Pilgubsu. Yaitu, warga Sibolga telah membantu provinsi Sumut untuk menghemat anggaran pilgubsu 2013. Karena setidaknya jumlah kertas suara yang dicetak telah berkurang sebesar 65 ribu kertas suara dengan terlebih dahulu menyatakan tidak akan ikut dalam pilgubsu 2013. Tidak hanya itu pernak-pernik jelang Pilgubsu nanti mulai dari biaya operasinal petugas, keamanan, publikasi dan lain sebagainya bisa dihemat. Berkaca pada Pemilukada Sibolga 2010, maka akan ada penghematan anggaran 2 hingga 3 milyar di Pilgubsu yang akan datang.
 “Itukan dana besar, dari pada digunakan untuk mendukung pelaksanaan Pilgubsu di Sibolga yang manfaatnya dan pengaruhnya tidak ada sama sekali lebih baik dibagikan kepada para nelayan Sibolga yang belakangan kesulitan untuk melaut” lanjut Samsul.
Disamping itu, sejarah juga telah mengajarkan kepada kita bahwa setiap pesta demokrasi digelar di Indonesia disetiap jenjang maka yang paling diuntungkan adalah oknum dan kelompok tertentu yang mengatasnamakan rakyat untuk merauh sejumlah rupiah dari pada kandidat.
“Para raja olah ini akan bergerilya menjual kedaulatan rakyat untuk meyakinakan para kandidat mau mengucurkan dananya untuk meraup suara. Jadi, sikap abstein ini juga mampu meminimalisir ruang gerak si raja olah untuk meraup keuntungan atas nama rakyat,” Tegas putra Barus kelahiran Sibolga ini.
Konflik horizontal juga siap mengancam. Kendati peluangnya kecil, tetapi sedia payung sebelum hujan harus tetap dicermati dengan baik. Mempersiapkan diri dengan hal-hal besar yang mungkin terjadi dan mampu memicu rusaknya tatanan masyarakat yang ada seperti yang terjadi di Papua dan Aceh haruslah dicegah oleh warga Sibolga sejak saat ini.
“Begitu pun, menggunakan hak suaranya pada Pilgubsu 2013 merupakan hak azasi warga Sibolga, kami mahasiswa hanya memberikan pilihan dan gambaran berdasarkan kajian-kajian yang ada. Ikut abstein atau tidak pada Pilgubsu nanti, warga Sibolgalah yang memutuskan,” katanya. (Andi Josua)

1 comment: