GERMASI “WARGA SIBOLGA SEBAIKNYA ABSTEIN”
SIBOLGA - Setelah melakukan pengkajian yang mendalam terhadap
dampak pemilihan langsung Gubnernur dan Wakil Gubernur 2013 yang akan datang,
maka Gerakan Mahasiswa Sibolga-Indonesia (Germasi) berkesimpulan bahwa untuk
Pilgubsu 2013 yang akan datang warga Sibolga sebaiknya abstein (tidak
menggunakan hak suaranya). Kesimpulan ini diambil berdasarkan analisa terhadap
sejauhmana peranan kota Sibolga untuk mampu mempengaruhi hasil Pilgubsu yang
akan datang. Demikian disampaikan ketua umum Pengurus Besar (PB) Germasi,
Samsul Pasaribu kepada SURAT, Kamis (12/7).
Menurut Samsul, memilih
sikap abstein pada Pilgubsu 2013 yang akan datang tidak akan merugikan pihak
mana pun termasuk para calon gubernur yang akan bertarung. Hal ini dikarenakan
berdasarkan data statistik warga Sibolga yang berhak menggunakan suaranya pada
setiap pemilu baik pilpres, pilgub dan pemilukada hanya kisaran 65 ribu suara.
Itu pun yang dipastikan benar-benar menggunakan hak suaranya hanya 50 persen
dari total pemilik suara. Sehingga suara yang hanya sebesar itu bila
diperebutkan oleh 2 hingga 5 calon gubernur jelas-jelas tidak mempengaruhi apa
pun.
“Oleh karena itu para
kandidat calon gubernur tidak perlu merasa dirugikan bila akhirnya nanti
Sibolga memilih sikap abstein” jelas mantan presiden mahasiswa Ikopin Bandung
ini.
Lebih jauh Samsul juga
menerangkan bahwa Pilgubsu 2013 justru lebih banyak keburukannya dari pada
manfaatnya. Alasannya adalah perhatian pemerintah provinsi Sumatera Utara dari
masa ke masa nyaris tidak terasa sama sekali. Alokasi anggaran untuk menunjang
pembangunan di APBD Sumatera Utara masih terkonsentrasi di sumatera utara
bagian timur. Bahkan ironisnya lagi, anggota legislatif provinsi dari daerah
pemilihan pantai barat seperti tidak punya taring.
“Fenomena ini kan
menjadi jawaban bahwa pileg DPRD Provinsi dan Pilgubsu tidak berpengaruh apa
pun terhadap Sibolga. Sejak kota Sibolga resmi menjadi berstatus kota. Dibantu
atau tidak dibantu oleh provinsi baik lewat lembaga legislatif maupun eksekutif
Sibolga tetap begitu-begitu saja. Kesannya, pembangunan di Sibolga murni
dikelola berdasarkan kemampuan APBD Sibolga,”. sesalnya.
Lagi pula, lanjut Samsul,
sikap abstein pada Pilgubsu yang akan datang berdampak positif tidak
hanya bagi Sibolga tetapi juga bagi provinsi Sumatera utara.
Setidaknya ada 3 manfaat langsung yang dirasakan oleh Provinsi Sumut akibat
sikap abstein warga Sibolga di Pilgubsu. Yaitu, warga Sibolga telah membantu
provinsi Sumut untuk menghemat anggaran pilgubsu 2013. Karena setidaknya jumlah
kertas suara yang dicetak telah berkurang sebesar 65 ribu kertas suara dengan
terlebih dahulu menyatakan tidak akan ikut dalam pilgubsu 2013. Tidak hanya itu
pernak-pernik jelang Pilgubsu nanti mulai dari biaya operasinal petugas,
keamanan, publikasi dan lain sebagainya bisa dihemat. Berkaca pada Pemilukada
Sibolga 2010, maka akan ada penghematan anggaran 2 hingga 3 milyar di Pilgubsu
yang akan datang.
“Itukan dana besar,
dari pada digunakan untuk mendukung pelaksanaan Pilgubsu di Sibolga yang
manfaatnya dan pengaruhnya tidak ada sama sekali lebih baik dibagikan kepada
para nelayan Sibolga yang belakangan kesulitan untuk melaut” lanjut Samsul.
Disamping itu, sejarah juga
telah mengajarkan kepada kita bahwa setiap pesta demokrasi digelar di Indonesia
disetiap jenjang maka yang paling diuntungkan adalah oknum dan kelompok
tertentu yang mengatasnamakan rakyat untuk merauh sejumlah rupiah dari pada
kandidat.
“Para raja olah ini akan
bergerilya menjual kedaulatan rakyat untuk meyakinakan para kandidat mau
mengucurkan dananya untuk meraup suara. Jadi, sikap abstein ini juga mampu
meminimalisir ruang gerak si raja olah untuk meraup keuntungan atas nama
rakyat,” Tegas putra Barus kelahiran Sibolga ini.
Konflik horizontal juga
siap mengancam. Kendati peluangnya kecil, tetapi sedia payung sebelum hujan
harus tetap dicermati dengan baik. Mempersiapkan diri dengan hal-hal besar yang
mungkin terjadi dan mampu memicu rusaknya tatanan masyarakat yang ada seperti
yang terjadi di Papua dan Aceh haruslah dicegah oleh warga Sibolga sejak saat
ini.
“Begitu pun, menggunakan
hak suaranya pada Pilgubsu 2013 merupakan hak azasi warga Sibolga, kami
mahasiswa hanya memberikan pilihan dan gambaran berdasarkan kajian-kajian yang
ada. Ikut abstein atau tidak pada Pilgubsu nanti, warga Sibolgalah yang
memutuskan,” katanya. (Andi Josua)
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete