Selamat Atas Peluncuran Majalah Online GERMASI "IDEALIS", Terbit Tanggal 5 Setiap Bulan. Jangan Sampai Ketinggalan

Wednesday, March 16, 2011

GERMASI : Wujudkan UN Bersih!

Rabu, 16 Maret 2011 SIBOLGA-METRO;
Gerakan Mahasiswa Sibolga (Germasi) meminta agar Dinas Pendidikan Kota Sibolga dapat mewujudkan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) bersih dan jauh dari segala kepentingan.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PB Germasi Samsul Pasaribu, didampingi Kepala Departemen Pemuda dan Olahraga Septri Yudha Pratama, kepada METRO, Selasa (15/3). Dia menuturkan, Kadis Pendidikan Kota Sibolga Drs Alpian Hutauruk MPd, harus bisa mewujudkannya.
Masih kata Samsul, sejak standarsasi kelulusan  UN diberlakukan secara nasional, Kota Sibolga termasuk daerah yang dicurigai melakukan rekayasa UN dan sarat kecurangan. “Kecurigaan ini harus bisa dibuktikan tidak benar oleh kepala dinas yang baru,” tukas Samsul.
Menurut dia, lembaga pendidikan yang notabenenya kumpulan tokoh-tokoh pendidik dan bermoral, harusnya menjadikan lembaga yang lebih terhormat ketimbang lembaga lainnya. “Hal ini penting, karena Dinas Pendidikan merupakan pintu gerbang peningkatan sumber daya pendidikan generasi bangsa ke depan. Andai sejak awal sudah dicurigai ribuan pelajar kota ini tidak lulus murni, maka ke depan kemampuan lulusan pelajar Sibolga mudah diukur. Lebih para lagi, andai ini terus berlanjut, potensi SDM pelajar Sibolga tidak akan terdata dengan baik dan tidak tertutup kemungkinan akan ada dampak penolakan lulusan Sibolga bagi SMA berkualitas dan perguruan tinggi nasional,” tukasnya.
Di Bandung misalnya, kata Samsul, sudah terbukti, perguruan tinggi sekelas ITB dan Unpad menolak lulusan SMA tertentu yang terindikasi melakukan kecurangan UN. Oleh sebab itu, ia berharap Kota Sibolga tidak menjadi korban selanjutnya.
Presiden mahasiswa Ikopin ini, juga mengharapkan Alpian Hutauruk tidak hanya melanjutkan kebijakan kadis terdahulu. “Harus ada inovasi. Orientasi pendidikan pun harus ditegaskan dan disesuaikan dengan kultur budaya masyarakat Kota Sibolga. Yang lebih penting lagi adalah kadis baru harus menggiring pelajar Sibolga mejadi ilmuan-ilmuan muda dan peneliti muda,” harapnya.
Menurut Samsul, selama ini, indikator kesuksesan pendidikan sudah salah arah. Siapa yang bisa jadi PNS, maka dianggap sukses. “Saat ini, tidak zamannya seseorang yang bisa jadi PNS baru dikatakan sukses, karena para pelajar harus digiring menjadi enterpreneur, ilmuan, peneliti dan menjadi pelajar yang mandiri. Ini menjadi penting, karena salahsatu faktor lambatnya bangsa ini maju adalah karena seluruh orang pintar digiring menjadi PNS yang pada akhirnya menjadi pegawai yang duduk manis di kantor menunggu perintah atasan,” kritik Samsul.
Dikatakan Samsul, di bawah kepemimpinan Alpian Hutauruk tidak ada lagi alasan pendidikan tidak maju, mengingat Pemko Sibolga telah menganggarkan 30 persen APBD untuk pendidikan. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan adalah menyiapkan SDM mumpuni dan fasilitas memadai. “Asas pemerataan pelayanan juga harus di utamakan. Sekolah negeri dan swasta harus mendapat perhatian sama, khususnya sekolah-sekolah swasta yang minim prestasi. Sebab pada dasarnya, bila sudah keluar daerah potensinya lulusan Sibolga tidak akan dipandang dari lulusan mana, akan tetapi murni dianggap sebagai pelajar Sibolga. Sehingga andai kualitasnya bobrok, maka orang akan memarjinalkan kualitas pelajar Sibolga tidak memadai,” pungkasnya mengakhiri. (afn/dro)

disalin sesuai aslinya dari harian Metro Tapanuli edisi 16 Maret 2011
lihat disini

1 comment:

  1. pernah mikir nggak kalau anda, saya, dan KITA secara keseluruhan, Apakah kita LULUS UN BERSIH, TANPA ADA INDIKASI PELANGGARAN.

    ReplyDelete