Selamat Atas Peluncuran Majalah Online GERMASI "IDEALIS", Terbit Tanggal 5 Setiap Bulan. Jangan Sampai Ketinggalan

Friday, December 30, 2011

Heran Dengan Negeri Ber-Tuhan


Oleh : Ahmad Azhar
Ketua Depwil Germasi Kota Medan

Ahmad Azhar

Ini negeri indah, kaya, religius dan berbudaya adiluhur. Semua penghuninya beragama, tertulis jelas di KTP dan mengaku ber-Tuhan. Sepanjang tahun silih berganti diadakan upacara pemujaan tuhan besar-besaran. Bila demikian seharusnya berkenan untuk melimpahkan karunia dan rahmat-Nya. Kehidupan sejahtera dan damai akan untuk seluruh rakyat. Namun, apa yang  terjadi? Sungguh terheran-terheran dengan keadaan yang ada. Negeri ini menjadi terpuruk dengan perilaku masyarakatnya yang masih buruk.

Jangan heran bila dinegeri yang katanya ber-Tuhan para pejabatnya kesetanan melakukan korupsi. Mungkin sudah nega dan minta izin pada Tuhan bahwa apa yang dilakukan bukan untuk korupsi. Tetapi sekedar usaha untuk mengembalikan modal plus bunganya dengan hitungan rentenir. Jangan heran pula, negeri yang katanya Pancasilais tetapi perilaku pemimpin dan rakyatnya bisalebih kejam daripada negeri komunis. Kelakuan aparatnya bisa lebih bengis dari aparat negara sosialis. Kedamaian yang diharapkan hanya menjadi impian. Kesejahteraan didambakan berganti bencana dan pertikaian. Perselisihan dan kerusuhan tercipta dari gedung sampai ke jalanan.
Tempat ibadah yang semestinya dijaga demi kehidupan menjadi tempat pembantaian menuju kematian. Demi sebuah surga yang instan. Pemimpin yang kelihatan religius dan diharapkan dapat memimpin rakyatnya lebih sibuk mengurusi partainya. Bahkan tak jarang memperalat rakyatnya. Pejabat yang seharusnya menjadi teladan bagi rakyat tak ubahnya bagai penjahat. Menghianati amanat yang diberikan rakyat. Walau setiap pejabat sudah main sumpah-sumpahan sebelum menjabat, tetap saja tidak takut kualat dengan perilakunya selama menjadi pejabat.
Indonesia adalah negeri yang besar. Sayangnya belum melahirkan pemimpin besar untuk membawanya menuju kepada kebesaran. Ironis dan mengherankan memang. Sebuah negeri yang ber-Tuhan tetapi, penghuninya banyak yang berperilaku kesetanan. Amuk massa sering kali terjadi. Bahkan anak sekolah yang notabene tugasnya duduk manis dalam ruang kelas untuk belajar bisa berkeliaran membuat kekacauan dijalanan. Lagi-lagi jangan terheran-heran bila negeri ini ada massa yang berteriak-teriak membawa nama tuhan berbuat anarkis.
Jangan heran pula bila ada yang sok jagoan membela tuhan. Padahal pada kenyataanya tidak sedikit para ahli agama yang berjualan kata-kata atas nama agama dan tuhan untuk mensejahterakan dirinya. Sungguh menyedihkan menjadi tuhan dinegeri ini. Disatu waktu dipuji-puji, dilain waktu dilecehkan dan tiak dipedulikan. Jangan heran, ini hanya catatan keheranan saja saja. Kalaupun tidak  berkenan saya tidak akan keheranan.

Penulis adalah ketua Depwil Germasi Kota Medan

1 comment:

  1. HAHAHA....
    kuliah di mana kwan ?
    nulis apaan sich sampe aku ga ngerti, yang berbobot dikit la, ni kan tulisan anak2

    tapi sedikit yang bisa ku tangkap, kw mempermasalahkan bangsa ini yang katanya ber Tuhan tetapi perilaku, lalim

    begini dia saudara, apakah anda tau kalau saja ada orang seperti membaca ini, dan sedikit saja memahami tulisan ini, sungguh dia akan tertawa dengan tulisan anda sama dengan saya sekarang, ga bermutu..dengan catatan anda seorang mahasiswa ya, tentu nya terpelajar donk,tapi tulisannya seperti orang yang pemikirannya setingkat SMP (baca :org awam)

    dan apakah anda tau bahwa anda sudah menyalahkan agama sebagai penyebab yg menjadikan org2 berbuat yang lalim,?
    atau...apakah anda tau apa arti dari agama? atau apakah anda org yg tidak beragama? karena yang saya tangkap anda sepertinya tidak percaya dampak positif dari org yang taat kepada agama?

    bukan agama nya yg salah, tetapi sudah jelas oknumnya .,
    agama hanya wadah bagi org yang percaya akan Tuhan yang diyakininya lalu dia meyakini agama tersebut

    nah, apakah jika org tersebut ber Tuhan dan melakukan tindakan memalukan anda menganggap itu adalah dampak dari org yang beragama...?

    agama tidak pernah mengajarkan kejahatan, semua tentang kebaikan, kepada sesama, kpada makhluk yang lain dan kepada Tuhan sang pencipta...

    sekali lagi, semuanya kembali kepada person, jika dia taat, maka tidak akan mungkin terjadi penyelewengan

    terlalu NAIF anda sebagai mahasiswa tidak bisa menangkap akan penyelewengan yang dilakukan ada di tengah masyrakt

    terima kasih....maaf bila sedikit mengenai perasaan saudara!

    THINK AGAIN!

    sungguh orang yang berbuat tanpa berfikir terlebih dahulu, sama halnya dengan pribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya

    ReplyDelete