Sibolga.-Harian Suara Rakyat Tapanuli
Sumber: Harian SURAT |
Pembatalan pembangunan Rusunawa
tahun 2012 oleh Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia yang harusnya
telah terbangun ditahun ini disesalkan oleh Gerakan Mahasiswa Sibolga-Indonesia
(Germasi). Kontan saja, Germasi menilai pembatalan itu murni menjadi kesalahan
Walikota Sibolga yang dinilai lambat menangani berbagai permasalahan yang
muncul khususnya faktor alam dan lokasi yang tidak mendukung sama sekali dengan
rencana strategi pembangunan rusunawa tersebut. Demikian disampaikan ketua Umum
PB Germasi Samsul Pasaribu kepada SURAT kemarin (02/04)
Samsul menerangkan bahwa ada
kekhawatiran kedepan pemerintah pusat tidak percaya lagi dengan pemerintah kota
Sibolga dimasa yang akan datang. Ketidak percayaan itu bisa diakibatkan oleh
dua faktor. Pertama, pemerintah pusat menilai Kota Sibolga tidak serius
menangani berbagai program pusat yang coba untuk diwujudkan di Kota Sibolga.
Dan kedua adalah, Pusat bisa saja menilai Sibolga terlalu maju membuat sebuah
perencanaan pembangunan padahal rencana itu sebenarnya tidak sesuai dan tidak
didukung oleh letak geografis Sibolga yang begitu kecil dan sempit. Sehingga
kedepan tidak tertutup kemungkina kota Sibolga akan dinilai sebagai kota yang
suka mengada-ada tetapi tidak sesuai dengan realita. Tidak hanya itu, Walikota
bisa saja mendapat nilai buruk dalam melakukan perannya karena dianggap tidak
mampu dan tidak punya pengaruh besar untuk melakukan lobi-lobi dipusat. Hal ini
tentu saja bertolak belakang dengan latar belakang beliau yang dahulunya adalah
anggota DPR RI.
Pembatalan yang dilakukan oleh
Kementerian PU bisa saja menjadi jawaban bahwa sebenarnya pemerintah Kota
Sibolga melalui dinas Pekerjaan Umum dan Bappeda Kota Sibolga tidak serius
menangani permasalahan rusunawa dimaksud. Atau Pemko Sibolga terlalu cepat puas
dan berhenti berjuang ketika tim dari Kementerian PU datang meninjau lokasi ke
Sibolga. Peninjauan itu kemungkinan dianggap sebagai finalisasi dari positifnya
rusunawa dibangun di Sibolga. Padahal sejatinya, Pemko tetap berjuang sekuat tenaga dan melakukan segala
macam cara konstruktif untuk meyakinkan pusat bahwa Sibolga siap untuk itu.
Samsul juga menyesalkan
pernyataan kepala Bappeda Kota Sibolga Drs.Edy Johan Lubis yang mengatakan
tidak mengetahui secara teknis kelanjutan pembangunan Rusunawa tersebut. Ini
artinya bahwa dinas instansi terkait sebenarnya tidak serius seratus persen
mendukung program Walikota Sibolga dan pemerintah pusat membangun Rusunawa
dikota Sibolga. Ketidak tahuan ini juga bisa diterjemahkan bahwa pemko
sebenarnya tidak pernah melakukan lobi-lobi kepemerintah pusat terkait
keberadaan Rusunawa tersebut. Untuk itu, Kita meminta kepada Walikota Sibolga
melalui dinas terkait menjelaskan kepada masyarakat sebab pasti batalnya Rusunawa
dibangun dikota Sibolga. Karena tidak mungkin pemko tidak tahu kenapa
kementerian PU membatalkan tiba-tiba.
Untuk itulah Germasi meminta
kepada Walikota Sibolga agar segera kembali memperjuangkan pembangunan Rusunawa
tetap dilakukan ditahun 2012 ini mengingat 177 KK yang telah sempat berharap
besar terhadap rusunawa tersebut terpaksa pupus. Kendati Kementerian PU
mengusulkan agar proposal yang sama diajukan kembali untuk TA 2013, tapi
Germasi menilai usulan itu hanya pengobat luka masyarakat Sibolga saja yang
kecewa dengan pembatalan itu. Tidak tertutup kemungkinan pengajuan proposal
susulan dimaksud hanya kata lain dari rusunawa tidak akan pernah ada di Kota
Sibolga. Kata Samsul mengakhiri.
No comments:
Post a Comment