|
Mahasiswa dan masyarakat padati DPR RI |
Dalam lawatan 2 hari di Jakarta dalam rangka audiensi dengan KPK RI dan Kemendikbud RI, ketua umum PB Germasi Samsul Pasaribu dan ketua umum PB Gerakan Mahasiswa Solok Selatan Riyo Rosef menerima undangan via seluler untuk berpartisipasi mengadvokasi masyarakat petani nelayan dan buruh untuk aksi damai di depan Istana dan gedung DPR RI. Akan tetapi oleh karena kesibukan yang ada Germasi dan Gemass hanya berkesempatan hadir aksi di DPR RI.
Aksi yang dimulai sejak pagi dan berakhir di DPR RI diikuti oleh 77 elemen yang terdiri dari mahassiwa, pemuda, petani, nelayan dan buruh. Mereka menuntut pemerintah agar melakukan refoma agraria besar-besaran. bila ini tidak dilakukan maka konflik agraria yang sejak akhir tahun 2011 hingga awal tahun 2012 semakin merajalela dan mengkhawatirkan akan semakin menjurus kepada konfik besar yang bisa mengancam integritas nasional.
Secara umum para pengunjukrasa meminta agar pemerintah melakukan reformasi dibidang pertanahan dengan memberikan hak-hak rakyat di bidang pertanahan yang dijamin dalam UU nomor 5 tahun 1960 tentang peraturan dasar pokok-pokok agraria (UUAP). Sementara itu massa yang berasal dari 4 desa mendesak pula agar pemerintah dan DPR segera mewujudkan UU tentang desa.
BUDIMAN SUJADMIKO DAN FAISAL AKBAR DISORAKI
Ditengah-tengah ribuah massa yang memadati pintu gerbang DPR RI, pasca orasi perwakilan setiap elemen masyarakat, tiba-tiba anggota DPR RI Budiman Sujatmiko dan Faisal Akbar muncul di panggung orasi. Tak ayal, kehadiran anggota DPR RI ini mendapat teriakan cemoohan dari massa. bahkan HMI mengambil sikap walk out dari barisan. sambil bernyanyi ratusan massa HMI mundur dari gerombolan massa mundur kebelakang sambil berteriak "cari muka". Tak hanya sampai disitu, mengingat aksi walkout HMI tidak digubris oleh para anggota DPR RI, HMI pun kembali menerobos masuk dengan paksa ke depan panggung orasi dan minta dengan paksa agar anggota DPR RI segera menghentikan celotehnya. alhasil, wakil rakyat terhormat itu tak bisa menolak dengan muka berkeringat dan menahan rasa malu mereka diselamatkan oleh Amdal DPR RI untuk kembali kegedung DPR RI. Mahasiswa menolak aksi cari muka DPR RI. Tuntutan mahasiswa dan elemen aksi lainnya adalah agar seluruh anggota DPR RI di komisi II menerima mereka bukan perwakilan sehingga terkesan cari muka.
BERKAHIR RICUH
Aksi yang semula damai alhasil kian memanas. Segerombolan massa berusaha menerobos gerbang DPR RI akan tetapi oleh karena Germbang utama begitu kokoh, massa pun mendobrak gerbang pagar sisi kanan DPR RI, sekitar 15 orang massa berhasil merobohkan pagar DPR RI. Tindakan ini kontan memancing emosi pihak kepolisian. tak ayal, pasukan anti huru hara pun dikerahkan yang dilengkapi dengan water conan. Semprotan air memaksa mahasiswa dan masyarkat mundur. merasa ada serangan dari dalam, mahasiswa pun maju melakukan perlawanan dengan melakukan lemparan batu. Alhasil kericuhan pun terjadi. Polisi tak henti-hentinya menyemprotkan air sementara mahasiswa tetap melakukan perlawanan.
Takut ada propokator, pimpinan aksi di panggung orasi pun menyerukan agar mahasiswa menahan diri. apalagi tersiar issu pasca bentrok 2 orang mahasiswa ditangkap oleh aparat kepolisian. Dalam satu komando mahasiswa yang tak mau termakan ulah propokator kembali merapatkan barisan. dan melaksanakan aksi dengan damai.
Berikut beberapa photo yang berhasil diabadikan lewat camera Germasi :
|
Ribuan massa padati gedung DPR RI, Polri terpaksa menutup sementara akses ke DPR |
|
Ketum PB Germasi terlihat ditengah-tengah lautan massa |
|
Semakin sore jumlah massa semakin membludak |
|
Polisi huru hara siap dengan kondisi terburuk |
|
Semangat, meski harus diguyur air dari water canon polri |
|
Pagar DPR RI roboh oleh amuk massa |
|
Berdiri dengan muka tegang setelah kondisi semakin memanas |
No comments:
Post a Comment