Selamat Atas Peluncuran Majalah Online GERMASI "IDEALIS", Terbit Tanggal 5 Setiap Bulan. Jangan Sampai Ketinggalan

Friday, August 26, 2011

Satu Tahun Kepemimpinan Walikota Sibolga Drs. H.M. Syarfi Hutauruk Dinilai Gagal, Mahasiswa Demo

*Gaya dan Penampilan Dipaksakan Elit, dinas di Dalam kota pakai pengawalan voorijdeers
*Estimasi Tingkat Kepuasaan Publik, 38,65% Puas, 51,47% Tidak Puas dan 9,88% Tidak Tau
*Tinggalkan Kantor,Walikota Disoraki

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Sibolga-Indonesia Mengelar aksi demo memperingati satu tahun kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Sibolga periode 2010-2015 Drs HM Syarfi Hutauruk dan Marudut Situmorang AP, MSP yang dinilai gagal didepan kantor Walikota jalan Sutomo Sibolga, Jumat (26/8). 

Ketua Gerakan Mahasiswa Samsul Pasaribu dan Koordinator Lapangan Riki Hardinanto dalam orasinya mengatakan, setelah 365 hari menikmati dan mengamati kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota hasil pemilu yang katanya demokratis, teryata jauh dari ekpektasi rakyat banyak khususnya mereka-mereka yang miskin, lemah dan papah. “Jangankan untuk berhasil menjalankan program selama satu tahun ini, program 100 hari yang dijanjikan dulu pun hingga saat ini belumlah terwujud,” katanya seraya mengartikan Walikota dan wakil walikota Sibolga ternyata tidak pernah mengevaluasi kinerjanya untuk dijadikan saran dan kritikan dalam menjalankan pemerintahan yang lebih baik. Kenyataan dilapangan, Walikota dan wakil walikota seolah-olah membangun tebok pemisah yang besar dengan rakyatnya ditandai dengan gaya dan penampilan yang dipaksakan elite serta kemana-mana harus mendapat pengawalan voorijdeers setiap melakukan perjalanan dinas walaupun didalam kota Sibolga menggambarkan bahwa Walikota Sibolga bukanlah milik masyarakat Sibolga. 

Tuesday, August 16, 2011

Momentum Agustus 2011

Oleh: Irfan Arhamsyah Sihotang

Agustus tahun ini sangat terasa istimewa dikarenakan sejak awalnya bulan ini kita juga serentak digandeng dengan awal bulan yang kita (muslim) imani suci, Bulan Ramadhan.
Wacana pun terkembangkan menjurus kepada sejarah di tanah air dalam peraihan kemerdekaan dan bulan ramadhan yang juga menjadi momentumnya. Revolusi agustus yang fenomenal tertanggal 17 tahun 1945 saat itu adalah hari ke-9 (sembilan) dari Ramadhan 1366 H. Kini, cerita dibulan Agustus dan Ramadhan pun menghadirkan sensasi baru yang menjadi satu cerita unik saat tersadari bahwa hari kemerdekaan kita (Indonesia) tahun ini disandingkan dengan hari turunnya Al-Qur’an, kitab suci yang menjadi mu’jizat di akhir zaman.
The Month of Spirit, begitulah penulis menggelari momentum ini. Begitu kentalnya nuansa spiritual yang mengaliri setiap pemikiran dan hati seluruh bangsa Indonesia terkhusus kepada umat muslim yang saat ini menjalankan ibadah puasa sembari mempersiapkan diri untuk memasuki usia baru dieksistensinya selama 66 tahun.

Friday, August 12, 2011

FENOMENA DARSEM

Oleh : Novitasari Tanjung

Rasanya berada di ujung maut apalagi dengan pancungan? Membayangkannya saja mungkin kita tak sanggup apalagi bila harus menjalaninya. Upaya apa pun pasti kita lakukan asalkan bisa lepas dari jeratan si tukang jagal. Bahkan (mungkin) kita rela seluruh isi dunia digadaikan asalkan hidup kita tidak berakhir dengan pancungan.Inilah realitanya dan penulis yakin, Darsem, merasakan hal ini ketika dalam penantian hidup mati di Arab Saudi. Kata yang harus digaris bawahi pada paragraf ini adalah “menggadaikan isi dunia asal kita tetap hidup”.
Pertanyaannya adalah, setelah Darsem terselamatkan dari hukuman mati, sudahkan Darsem menggadaikan dunianya? Jawabannya belum bahkan sangat jauh dari kata sudah. Entah terlalu bahagia, atau mungkin sudah jadi tabiat, Darsem justru mengambil seluruh hak dunianya dalam bentuk uang kepedulian rakyat Indonesia untuk memperkaya dirinya. Padahal bisa jadi, uang tebusan itu tidak hanya digelontorkan oleh orang-orang kaya dan berada. Ratusan bahkan ribuan dari para donatur kaget (meminjam istilah pasar kaget yang ada tiba-tiba) itu adalah kalangan rakyat miskin yang merasa senasib dan sepenanggungan dengan Darsem. Kendati tidak kenal siapa itu Darsem, baik atau tidak, dermawan atau tidak ribuan rakyat Indonesia bersepakat yang penting Darsem selamat dulu. Jangan sampai menyusul Ruyati yang bernasib malang. Tapi, lagi, Darsem lupa bahwa ia pernah berfikir bahwa nyawa lebih berharga dari apa pun di dunia ini.

Thursday, August 11, 2011

Kepedulian Berbasis Kepentingan

Oleh : Samsul Pasaribu

Siapa yang tidak sepakat bila bangsa ini bebas dari korupsi? Atau siapakah dari rakyat negeri ini yang tidak mau bahwa kejujuran, kedisiplinan dan penegakan hukum harus dilakukan sejak dini dan merupakan tanggungjawab semua orang? Jawabannya, tentu tidak ada seorang pun yang tidak bersepakat.
Bahkan anak sekolah taman kanak-kanak (TK) sekalipun andai ditanya hal yang sama, dengan kepolosannya akan menjawab korupsi harus di basmi dan hukum harus ditegakkan. Lalu, cukupkah itu semua? Tentu saja tidak.
Hal yang membuat itu semua belum cukup adalah karena kepedulian yang dipertontonkan oleh pejabat, penguasa bahkan rakyat jelata sekali pun masih dalam konteks tarik ulur kepentingan. Sederhanannya adalah, andai kepentingan kita tidak terganggu maka semua harus ditegakkan. Tapi begitu kepentingan itu terusik maka bisa dipastikan semua yang selama ini kita minta untuk ditegakkan justru kita pulalah yang berada dibarisan terdepan untuk meruntuhkannya.

Wednesday, August 10, 2011

LSG Semangat di Lapangan

Puasa? Ya, tapi bukan jadi alasan untuk bermalas-malas dan melakukan apa yang bisa kita lakukan hari ini. Karena puasa hakekatnya ajang melatih diri bisa melakukan apa pun dalam suasana perut lagi kosong, panas lagi terik dan badan lagi capek. Hehehe..
Pokoknya, pantang menyerah, tujuan harus tercapai.. Ayo kawan-kawan, berbuat jangan nunggu sukses dulu.. kini kita bisa ayo berbuat..

BERIKUT SERBA-SERBI SURVEY GERMASI
YANG TEREKAM DALAM CAMERA

Mamak, barapo ka kantor walikota? Hehehe. Kawan Septian lagi dialog dengan Tukang becak

"Lakke etek pamanis galak tu, kane gambar kito" kata Widya dan Irfan. hehee

Wah, kawan-kawan Ikopin braninya keroyokan ma Widya. 3 lawan 1 hehe

Nampang dulu sebelum action..

Lho, kawan Intan lagi ngigau.. tidur sambil jalan. Bu, ditolong dong jangan diliatin aza haha..

Gaya tu da.. hahaha.. semangat terus ya abang becak kami..

Totalnya utang bapak tu 300 ribu, ditambah nan kapatang 200 ribu jadi 500 rbu sadonyo.. hahaha

Mamak, wawancara kito yo, barapo becak mamak ko kok dijua.. hahaha/..

tukang becak: "mm, klo untuk mahasiswa adik ambik sajolah gratis ikhlas mamak anyo" haha..

Direktur kita ni mau wawancara atau mangintip?? hahahaha.. just kidd pak dir!

Septian: "mamak, klo balomba becak mamam samo BJ ko siapo manang?" Hahaha..

Monday, August 8, 2011

Lingkar Survey Germasi (LSG)

LINGKAR SURVEY
GERAKAN MAHASISWA SIBOLGA INDONESIA (GERMASI)

Lingkar Survey Germasi diabadikan sesaat setelah rapat perumusan materi survey

Senym yang manis ya.. hehehe

Sekretaris eksekutif LSG Irfan Arhamsyah serius jalankan tugas

Thursday, August 4, 2011

Germasi Imbau Mahasiswa Jangan Gadaikan Idealisme

SIBOLGA- Gerakan Mahasiswa Sibolga-Indonesia (Germasi) mengingatkan mahasiswa di Kota Sibolga agar jangan sekali-kali menggadaikan idealisme.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PB Germasi Samsul Pasaribu, melalui Kepala Depertemen Hubungan Masyarakat Germasi Riki Hardinanto, kepada METRO, Jumat (29/7). Menurut dia, idealisme merupakan senjata ampuh mahasiswa untuk mengambil simpati masyarakat dan dukungan penuh dari rakyat kecil menekan tindak kesewenang-wenangan penguasa.
Ia mengatakan, jika sudah tergadaikan, apalagi karena kepentingan sesaat, maka masyarakat tak akan pernah percaya kepada lembaga, organisasi atau institusi mana pun. “Jadi yang harus dipahami adalah di mata masyarakat, mahasiswa itu memiliki idealisme tinggi dalam melakukan kontrol sosial kemasyarakatan. Oleh sebab itu, jangan pernah menodainya,” imbau Riki.

Monday, August 1, 2011

Rapat Terbatas Germasi di Sibolga

Kadep Humas Germasi Riki, bercengkrama dengan anggota

Selamat Datang Bung Arya di Germasi
Ketum PB Germasi dan Kadep. Kaderisasi pimpin Ratas Germasi

Germasi Bentuk Lingkar Survey


Ketua Umum PB Germasi pimpin Ratas Germasi di Sibolga
Untuk pertama kali sejak berdiri sejak 21 September 2009, Gerakan Mahasiswa Sibolga-Indonesia (Germasi) menyelenggarakan rapat terbatas dalam rangka meng-solidkan organisasi. Rapat terbatas (ratas) yang dihadiri perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ini dilaksanakan 29 Juli 2011 di Sibolga. Salah satu hal yang dirumuskan dalam pertemuan dimaksud adalah Germasi akan membentuk lembaga survey untuk komunitasnya sendiri yang disebut Lingkar Survey Germasi (LSG).
Ketua Umum PB Germasi, Samsul Pasaribu dalam keterangan persnya sesaat setelah pertemuan berakhir menjelaskan bahwa LSG itu sendiri diperuntukkan bagi kevalidan data Germasi dalam mengeluarkan pandangannya. Germasi tidak ingin gegabah atau asal berkomentar menyikapi dinamika kehidupan bermasyarakat di Sibolga. Akan tetapi setiap data dan informasi yang didapat oleh Germasi harus berdasarkan kajian-kajian akurat dilapangan. Untuk itu, keberadaan LSG ini akan sangat membantu gerakan mahasiswa Sibolga dalam mengeluarkan statemennya.